Powered By Blogger

Jumat, 16 Desember 2011

Tentang Sulfonamida, Antibiotik & Antimalaria

1. 4 cara mengurangi Kristalluria akibat penggunaan sulfanilamide pka 10,4
1. Mempercepat laju aliran urine, dengan banyak minum air
2. Memperbesar pH urine, 10,4
3. Membuat derivate SN yg pKanya lbih rendah, mendekati pH urine
4. Kombinasi beberapa jenis sulfa dapat pula mengurangi terjadinya kristaluria seperti presipitasi sulfadiazin atau sulfamerazin tidak akan terjadi pada pH urin 7,15 atau lebih.
5. dapat dikurangi dengan membasakan (alkalinisasi)urin atau minum air yang banyak sehingga produksi urin mencapai 1000-1500 ml sehari
6. menggunakan sulfa yg larut dalam air(sulfisoksazol)

2. grey baby syndrome??
 Secara normal kloramfenikol terkonjugasi dengan glukuronat oleh enzim glukuronil transferase. Pada bulan-bulan pertama kelahiran, enzim ini belum bekerja sempurna, sementara ekskresi kloramfenikol yang tak terkonjugasi belum kuat. Akibatnya obat akan terakumulasi dan menyebabkan timbulnya gejala-gejala muntah, sulit makan dan minum, pernafasan cepat dan tidak teratur, sianosis hingga flaksid (kaku) dan hipotermia yang dapat berakhir dengan kematian.
 Sindrom bayi abu-abu (juga disebut sindrom Gray atau abu-abu) adalah efek samping yang jarang namun serius yang terjadi pada bayi baru lahir (terutama bayi prematur) setelah pemberian intravena dari kloramfenikol antimikroba.
 Dua mekanisme patofisiologis yang diperkirakan memainkan peran dalam perkembangan sindrom bayi abu-abu setelah terpapar ke kloramfenikol obat anti-mikroba. Kondisi ini karena kurangnya reaksi glucoronidation terjadi pada bayi, sehingga menyebabkan akumulasi metabolit toksik kloramfenikol.
a. UDP-glucuronyl enzim transferase sistem dari bayi, bayi terutama prematur, belum matang dan tidak mampu metabolisme obat beban yang berlebihan.
b. Kurangnya ekskresi ginjal obat tak terkonjugasi.
 Disebabkan oleh terbatasnya kemampuan bayi untuk konjugasi obat segingga eksresi melaului ginjal menurun dan obat akan ditimbun di dalam darah dan di jaringan
 terjadi pada bayi yang lahir premature dan pada bayi umur < 2 minggu dengan gangguan hepar dan ginjal. Klorafenikol terakumulasi dalam darah pada bayi khususnya ketika pemberian dalam dosis tinggi ini yang menyebabkan Gray-baby syndrome.

3. Reaksi tetrasiklin dg asam kuat atau basa kuat
- Dg asam : menyebabkan dehidrasi, yaitu dg mengambil gugus OH pd C6 dan atom H dari C5, membentuk ikatan rangkap antara C6 dan C5. Terjadi perpindahan ikatan rangkap dari C11a-C12 ke C11-c11a, membentuk anhidrotetrasiklin yg tidak aktif.
- Dg basa : memicu reaksi antar gugus OH pd c^ dg gugus keton pada C11, sehingga ikatan C11-C11a terputus, membentuk cincin laksen, terjadi isotetrasiklin yg tidak aktif

4. 4 golongan inhibitor sintesa tetrahidrofolat (FAH4) sbg anti malaria, serta contoh
Gol. Inhibitor Sintesa Tetrahidrofolat (FAH4)
a. Diaminopirimidin
Contoh : Pirimetamin, trimetoprim
b. Biguanida dan Dihidrotriazin
Contoh : Kloroguanida HCl, Sikloguanil Pamoate
c. Sulfonamida
Contoh : Sulfadoksin, Sulfalene, Sulfadiazin
d. Sulfon
Contoh : - DDS (4,4’-diaminodifenilsulfon)
- DADDS (4,4’-diasetil-4,4’-diaminodifenil-sulfon)
5. 5 jenis senyawa kemoterapi kanker dan contoh
a. Agen alkilasigol. Klormetin
b. Anti metabolit
c. Antibiotictetrasiklin
d. Agen antimitoticgentamisin
e. Terapi hormone
6. Senyawa interferon, 3 gol.interferon pd mamalia.
Senyawa interferon adalah protein jenis glikoprotein yg disekresi oleh sel vertebrata, karena akibat rangsangan biologis yang merupakan bagian dari sitem imun non spesifik dan senyawa tsb akan terinduksi pda tahap infeksi virus.
3 senyawa:
a. α : untuk penderita hepatitis, menghasilkan leukosit
b. β : pada kelenjar sereva sel manusia, menghasilkan fibroblast
c. γ : bekerja pada sel2 tertentu, menghasilkan sel T pembantu



semoga bermanfaat..
:D

1 komentar: